5 Contoh Teks Khutbah Nikah Bahasa Arab Kemenag dan NU PDF

Bagi calon pengantin beragama Islam ingin melangsungkan pernikahan akan mendapatkan nasihat atau amalan yang disebut Khutbah nikah. Dalam penyampaiannya, membutuhkan contoh teks khutbah nikah bahasa Arab beserta artinya agar lebih bermakna.

Pada umumnya, teks khutbah nikah akan disampaikan oleh wali calon pengantin laki-laki atau perwakilan keluarga yang sudah ditunjuk sebelum upacara akad nikah berlangsung. Adanya penyampaian teks khutbah nikah bahasa Arab berfungsi untuk memberikan motivasi kepada kedua calon pengantin yang akan menikah atau para tamu undangan.

Perlu diketahui, terdapat pilihan contoh teks penyampaian khutbah nikah bahasa Arab dari Kemenag, NU, Bahasa Indonesia, Habib, KUA, serta Habib. Nantinya, dari contoh teks khutbah nikah tersebut terdapat makna tersendiri yang disampaikan menggunakan bahasa Arab.

Jika, kamu adalah seorang wali ditunjuk untuk mengisi khutbah nikah bahasa arab oleh keluarga, sedangkan belum memiliki contoh teks materi apa yang disampaikan depan orang banyak. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan contoh teks materi khutbah nikah lengkap, serta membagikan link download dalam bentuk PDF secara gratis. Tertarik? Yuk simak ulasan berikut ini.

Khutbah Nikah Bahasa Arab dan Artinya

Khutbah Nikah Bahasa Arab dan Artinya
source: infopublik.id

Khutbah nikah adalah salah satu keharusan dalam penyampaian atau amalan, agar kedua calon pengantin paham melaksanakan pernikahan. Tidak hanya berdasarkan materi saja, tetapi Nabi Muhammad SAW menganjurkan sebagai bentuk amalan sunnah dilakukan oleh wali atau perwakilan pihak keluarga.

Sebenarnya tidak dikhususkan ke kedua pengantin saja, tapi khutbah nikah bermanfaat untuk membagikan ilmu terhadap para tamu undangan tentang pentingnya melaksanakan pernikahan. Saat ini, banyak sekali wali atau perwakilan keluarga mengisi khutbah nikah ingin menggunakan bahasa Arab beserta artinya. Jika masih bingung teks khutbah nikahnya apa saja, berikut ini contohnya.

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

Artinya: “Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [Ali ‘Imran/3: 102]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu, serta daripadanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” [An-Nisaa’/4: 1]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” [Al-Ahzaab: 70-71]

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Artinya: Amma ba’du: “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru dan setiap yang baru (dalam agama) itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.”

Terdapat contoh surat Al-Qur’an bisa dijadikan khutbah nikah bahasa Arab diatas, dengan memilih berdasarkan artinya yang penuh makna. Selain itu, penyampaian khutbah bahasa Arab oleh wali atau perwakilan keluarga harus disertakan artinya agar para tamu undangan dan kedua pengantin dapat memahaminya.

Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan atas yaitu ada beberapa pilihan khutbah nikah bahasa Arab berdasarkan Kemenag, NU, Bahasa Indonesia, Habib dan KUA. Untuk menemukan contoh khutbah nikah bahasa Arab beserta artinya lebih lengkap, mari simak pembahasan dibawah ini dengan seksama.

Kemenag

Contoh khutbah nikah bahasa Arab pertama yaitu dari Kemenag (Kementerian Agama Republik Indonesia) dengan arti penuh makna. Secara umum khutbah nikah dari Kemenag cukup singkat, karena hanya memiliki waktu sedikit dalam penyampaiannya. Sehingga bisa bergantian dalam wali atau perwakilan keluarga dapat menyampaikan khutbah bahasa Arab juga.

Tidak sedikit orang tahu teks khutbah nikah bahasa Arab Kemenag, karena hanya orang-orang tertentu tahu tentang teksnya. Untungnya, kami telah memberikan contoh teks khutbah menikah dari Kemenag menggunakan bahasa Arab seperti berikut ini:

أَلْحَمْدُ لِلهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالٰى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: ياَ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. «وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوْا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِيْ ذَالِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ».

وَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَا وَاللهِ إِنِّى لَأَخْشَاكُمْ لِلهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لٰكِنِّى أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّي

وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكِرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّىْ وَمِنْكُمَ تِلَاوَتَهُ إِنِّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَايِخِي وَلِسَائِرِ الْمُسِلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ × 3
أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَّمَدًا رَّسُوْلُ اللهِ × 3

KUA

Sudah tidak asing lagi untuk kamu sering menyaksikan akad nikah di pernikahan teman atau saudara, bahwa petugas KUA akan memberikan khutbah singkat. Dalam penyampaian khutbah petugas KUA, bisa menggunakan bahasa Arab beserta artinya agar dapat dipahami oleh pendengar.

Apabila, kamu sedang mencari materi khutbah nikah menggunakan bahasa Arab berdasarkan KUA bisa lihat dibawah ini:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين. أحمدك ربي وأستعينك وأستغفرك وأستهديك. لا أحصي ثناء عليك إلا كما أثنيت على نفسك. يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا وحبيبنا ومولانا محمدا عبده ورسوله، وصفيه من خلقه وخليله، أدى الأمانة وبلغ الرسالة ونصح للأمة وكشف الله به الغمة، وجاهد في الله حق جهاده حتى أتاه اليقين
فاللهم اجزه عنا خير ما جزيت نبيا عن أمته، ورسولا عن دعوته ورسالته، وصل اللهم وسلم وزد وبارك عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين
أما بعد
فيا عباد الله… أوصيكم ونفسي بتقوى الله… فقد فاز من اتقى وقد خاب من حمل ظلما
“قال الله تعالى مخاطبا عباده المؤمنين: “يأيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون“قال عز وجل: “يأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا

Antara sunnatullah berlaku di dalam ini adalah manusia yang diciptakan oleh Allah SAW dalam keadaan berpasang-pasangan ada laki-laki dan wanita. Dalam keseluruhan ini sudah menjadi cara Allah SAW untuk memenuhi fitrah manusia tidak bisa hidup dalam kesendirian. Hal ini terdapat di dalam surat Ar Rum:

ومن أياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها… (الروم: 21)

Artinya: Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah bahwa Dia menciptakan bagi kalian pasangan hidup dari diri kalian agar kalian merasa tenang bersamanya…” (QS. Ar rum: 21)

Coba bayangkan, hanya dengan kehadiran belahan hati seseorang mendapatkan ketenangan dalam al Quran diungkapkan dengan kata as Sakinah. Maka sangat beruntung bagi Saudara (nama laki-laki) dan Saudari (nama wanita) telah Allah pertemukan dan Allah satukan dengan ikatan pernikahan melalui akad nikah nanti untuk menahkodai bahtera rumah tangga dibawah payung as Sakinah. Semoga rasa cinta kasih sayang, rasa mawaddah wa rahmah, Allah tumbuh subur dalam diri, sehingga seolah-olah berada di surga sebelum surga kekal abadi di akhirat nanti.

Perlu diketahui, bahwa akad nikah merupakan pintu masuk bagi sepasang pengantin akan menahkodai bahtera rumah tangga. Kemudian, bahtera tersebut mau tidak mau akan mengarungi luasnya samudera kehidupan penuh cabaran. Semakin ke tengah bahteramu berlayar, maka akan sangat tinggi ombak menghempas, akan semakin kuat badai menerjang atau semakin besar ikan siap untuk menelanmu jika kamu terjatuh ke dalamnya.

Maka dari itu kuatkan tekadmu, satukan visi dan misimu agar bahteramu dapat berlayar dengan selamat menuju pulau cita-cita. Di hari-hari pertama pernikahan, hanya keindahan akan terlihat sehingga dunia ini rasa milik berdua. Namun seiring berjalannya waktu, hari berlalu, minggu terlewati, bulan atau tahun pun terlampaui, kekurangan masing-masing akan semakin nampak sekali. Kalau kamu tidak berhati-hati, kondisi ini akan mengikis habis as Sakinah yang telah Allah hadiahkan untuk kamu berdua.

NU

Bagi kamu pengantin laki-laki atau wanita beragama Islam mengaut Nahdlatul Ulama atau sering disebut NU Indonesia, maka harus menyampaikan khutbah menggunakan bahasa Arab. Karena menggunakan bahasa Arab akan lebih mudah menyampaikan dibandingkan memakai bahasa Indonesia, selain itu akan lebih bermakna beserta doanya.

Namun, pembacaan khutbah nikah bahasa Arab dari NU harus disampaikan oleh wali atau perwakilan keluarga dengan keahlian membaca bahasa Arab. Apabila sudah menemukan seorang pembaca khutbah nikah bahasa Arab dari NU, maka bisa gunakan contoh teks dibawah ini.

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ اْلمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرَا وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلُ الْخَلْقِ وَاْلوَرَا وَ عَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلَاةً وَسَلَامًا كَثِيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالٰى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: ياَ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَا وَاللهِ إِنِّى لَأَخْشَاكُمْ لِلهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لٰكِنِّى أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّي

وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ وَقَالَ أَيْضًا خَيْرُ النِّسَاءَ إِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ

وَقَالَ اللهُ تَعَالٰى يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ

وَقَالَ أَيْضًا وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُوْنُوْا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكِرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّىْ وَمِنْكُمَ تِلَاوَتَهُ إِنِّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

أَعُوْذُ بِا للهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُواْ اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَايِخِي وَلِسَائِرِ الْمُسِلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Alhamdulilâhilladzî khalaqa minal mâ`i basyaran faja’alahu nasaban wa shihran wa kâna Rabbuka qadîran. Wa asyhadu al lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûlahu. Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammadin afdlalul khalqi wal warâ wa ‘alâ âlihi wa shahbihi shalâtan wa salâman katsîran.

Amma ba’du. Fa yâ ayyuhal hâdlirûn, ûshîkum wa nafsî bi taqwallâh faqad fâzal muttaqûn. Qâlallâhu ta’âla fî kitâbihil karîm: Yâ ayyuhalladzîna âmanû ittaqullâha haqqa tuqâtihi wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn.

Wa’lamû annannikâha sunnatun min sunani Rasulillâhi shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Wa qâla annabiyyu shallallâhu ‘alaihi wa sallam: Amâ wallâhi innî laakhsyâkum lillâhi wa atqâkum lahu, lakinnî ashûmu wa ufthiru, wa ushalli wa arqadu wa atazawwaju an-nisâa, faman raghiba ‘an sunnatî fa laisa minnî.

Wa qâla aidlan, yâ ma’syarasy syabâba man istathâ’a minkum al-bâata fal yatazawwaj, fainnahu aghadldlu lil bashari wa ahshanu lil farji, man lam yastathi’ fa ‘alaihi bish shaumi fainnahu lahu wijâun. wa qâla aidlan, khairun nisâa imraatun idzâ nadzarta ilaihâ sarratka, wa idzâ amartahâ athâ’atka, wa idzâ ghibta ‘anhâ hafadzatka fî nafsihâ wa mâlika.

Wa qâlallâhu ta’âla, yâ ayyuhannâsu innâ khalaqnâkum min dzakarin wa untsa wa ja’alnâkum syu’ûban wa qabâila li ta’ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum.

Wa qâla aidlan, wa ankihû al-ayyâma minkum wash shâlihîna min ‘ibâdikum wa imâikum in yakûnû fuqarâ`a yughnihimullâha min fadhlihi wallâhu wâsi’un ‘alîm.

Bârakallâhu lî wa lakum fil qur`ânil ‘adzîm. Wa nafa’anî wa iyâkum bimâ fîhi minal âyati wadz dzikril hakîm wa taqabbal minnî wa minkum tilâwatahu innahû huwat tawâbur rahîm.

A’ûdzu billâhi minasy syaithânirrajîm yâ ayyuhannâsu ittaqullâha rabbakumulladzî khalaqakum min nafsin wâhidatin wa khalaqa minhâ zaujahâ wa batstsa minhumâ rijâlan katsîran wa nisâa. wattaqullâha alladzî tasâalûna bihi wal arhâm. Innallâha kâna ‘alaikum raqîba.

Aqûlu qauli hâdzâ wastaghfirullâha al-‘adzîm lî wa lakum wali wâlidayya wali masyâyikhina wali sâiril muslimîna. Fastaghfirûhu innahû huwal ghafûrurrahîm.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari setetes air, lalu Dia menjadikannya keturunan dan kekerabatan, dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta’dhim dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad saw, terutama penciptaan makhluk dan atas keluarga dan sahabatnya dengan limpahan rahmat ta’dhim serta kesejahteraan yang banyak.

Setelah itu, wahai para pendengar , aku mewasiatkan padamu dan diriku untuk bertaqwa kepada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kemenangan (yang besar) bagi orang-orang yang bertaqwa. Allah swt berfirman dalam kitab-Nya yang mulya: Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan sekali-kali janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan menyerahkan diri pada Allah (beragama Islam).

Ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunah dari beberapa sunah Rasulullah saw. Nabi saw bersabda: Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa benci sunnahku, maka bukanlah dari golongan ku.

Dan beliau bersabda lagi: Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (menafkahi keluarga), maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolak nya.

Dan beliau bersabda lagi: Istri baik adalah wanita menggembirakan hatimu ketika dipandang, apabila kamu perintah ia mencintaimu, apabila kamu tiada ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan hartamu.

Dan Allah swt berfirman: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.

Dan Allah swt berfirman pula: Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sayang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan kemampuan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Semoga Allah memberi berkah kepadaku dan kepadamu dalam Qur’an yang agung. Dan memberi manfaat kepadaku dan kepadamu terhadap apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak, dan semoga Allah menerima dariku dan darimu dalam membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah berkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Aku katakan perkataanku ini, dan mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung untukku dan untukmu, untuk kedua orang tau dan guru-guru serta untuk orang Islam lainnya. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Habib

Bagi wali atau perwakilan membaca khutbah nikah, pastinya ingin membawakan teks dari para habib atau ulama agama Islam. Karena membaca khutbah nikah dari Habib lebih mendapatkan berkah kepada pangantin laki-laki atau wanita.

Namun, kebanyakan para habib khutbah nikah menggunakan bahasa Arab beserta artinya sehingga para tamu undangan atau pantin dapat memahaminya. Jika, kamu belum mendapatkan teks khutbah nikah dari Habib menggunakan bahasa Arab. Silahkan simak ulasan berikut ini:

اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَمَّا بَعْدُ.

فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى أَحَلَّ النِّكَاحَ وَنَدَبَ إِلَيْهِ وَحَرَّمَ السِّفَاحَ وَأَوْعَدَ الْعَذَابَ الْأَلِيْمَ عَلَيْهِ فَقَالَ تَعَالَى: وَلاَ تَقْرَبُوْا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلاً

وَقَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وَقَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا– يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحَبَّ فِطْرَتِيْ فَلْيَسْتَنَّ بِسُنَّتِيْ وَمِنْ سُنَّتِيْ النِّكَاحُ. وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَنَاكَحُوْا تَكْثُرُوْا فَإِنِّيْ أُبَاهِيْ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ. وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَزَوَّجُوْا الْوَلُوْدَ الْوَدُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

ثُمَّ أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةُ الْأَنْبِيَاءِ وَشِعَارُ الْأَوْلِيَاءِ وَجُنَّةُ الْأَتْقِيَاءِ.

قُوْلُوْا جَمِيْعًا: أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ تَرْكِ الصَّلاَةِ وَمِنَ التَّقْصِيْرِ فِيْهَا وَفِي الزَّكَاةِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ ظُلْمِ الْعِبَادِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِى وَالذُّنُوْبِ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. آمَنَّا بِاللهِ وَبِمَا جَاءَ عَنِ اللهِ عَلَى مُرَادِ اللهِ. آمَنَّا بِرَسُوْلِ اللهِ وَبِمَا جَاءَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَتَبَرَّأْنَا مِنْ كُلِّ دِيْنٍ يُخَالِفُ دِيْنَ الإِسْلاَمِ

Bahasa Indonesia

Karena tidak semua wali atau perwakilan keluarga bisa menggunakan bahasa Arab dalam membacakan khutbah menikah. Maka jangan dipaksakan, lebih baik menggunakan Bahasa Indonesia saja dengan sopan, bermakna atau mendoakan calon pengantin atau seluruh para tamu undangan.

Tidak butuh waktu lama-lama, berikut ini contoh teks khutbah nikah menggunakan bahasa Indonesia.

Pertama marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah mencurahkan nikmat atau karunia-Nya kepada kita semua, sehingga atas limpahan nikmat karunia tersebut, dapat berkumpul dalam suatu acara sakral atau bersejarah, yaitu akad nikah antara saudara (nama anak…bin… nama bapak) dengan saudari (nama anak…binti… nama bapak).

Semoga pernikahan antara kedua pengantin ini dapat terlaksana dengan lancar, makbul, serta diberkahi oleh Allah SAW.

Terkhusus untuk kedua pengantin, serta para hadirin yang berbahagia.

Upacara akad nikah adalah peristiwa sangat penting atau bersejarah, serta termasuk dalam aktivitas sakral mengandung nilai-nilai keistimewaan, kemuliaan, limpahan ibadah.

Melalui acara pernikahan yang sah menurut aturan yang telah ditetapkan dalam Islam atau negara, maka usaha penyambungan keturunan manusia bisa dipertahankan. Akad nikah menjadi ciri khas yang bisa dibedakan antara manusia dengan hewan maka dari itu kita harus menyadari bahwa hewan pun juga makhluk Allah SWT.

Secara pikiran, mereka perlu mempertahankan diri dari kemusnahan, juga menghendaki untuk terus melestarikan keturunannya atau juga melakukan perkawinan. Tapi, perkawinannya sangat berbeda dengan manusia sebagai makhluk yang memiliki akhlak baik atau beradab.

Perkawinan yang dilakukan hewan tidak didasari oleh kaidah, ketentuan, serta tata aturan yang ditetapkan oleh syariat Islam. Dalam perkawinan pada hewan itu bersifat liar karena tidak menyandang predikat sebagai objek hukum yang wajib melaksanakan atau ditetapkan oleh syariat Islam.

Namun, berbeda dengan manusia yang wajib melaksanakan aturan hukum yang ditetapkan oleh syariat Islam. Oleh karena itu, hukum yang berlaku dalam dunia binatang adalah hukum rimba, siapa yang kuat adalah pemenang, serta menguasai bangsanya tanpa terikat oleh syariat Islam.

Dalam ajaran agama Islam, nikah merupakan sebuah bentuk ibadah sekaligus amanah. Sebab itu, nikah akan membuka peluang sangat signifikan bagi suami istri untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya melalui berbagai kegiatan di dalam rumah tangga baru.

Ada berbagai persoalan nantinya akan muncul dalam kehidupan rumah tangga, khususnya menyangkut hubungan keuangan yang menuntut adanya kerjasama baik antara suami istri dalam menciptakan penemuan solusi secara bersama-sama.

Dalam kehidupan rumah tangga, ada hubungan kerjasama antara suami istri bukan berdasarkan pada dominasi satu pihak saja kepada pihak lainnya, tetapi hubungan antara keduanya justru harus ditata sedemikian indah atau harmonis, saling menghormati, seperti pembagian tugas adil dan penuh kedamaian, komunikasi sejuk penuh kesetiaan, saling tolong-menolong, serta membudayakan musyawarah dalam memutuskan suatu hal.

Pengantin laki-laki atau wanita memiliki hak dan tanggung jawab dalam sebuah format seimbang untuk menciptakan rumah tangga sejahtera, damai, penuh cinta serta kasih sayang.

Download Khutbah Nikah Bahasa Arab PDF

download khutbah nikah bahasa arab PDF
source: detik.com

Setelah melihat contoh teks khutbah nikah bahasa Arab, pastinya akan mendapatkan referensi untuk disampaikan kepada pengantin atau para tamu undangan. Sebelum membaca teks khutbah nikah, pastikan kembali wali atau perwakilan keluarga membaca teks tersebut bisa berbahasa Arab.

Untuk memudahkan membaca khutbah di acara pernikahan menggunakan bahasa Arab, kami telah memberikan link download teksnya dalam bentuk PDF. Hal ini bertujuan agar proses akad nikah atau upacara lainnya dapat berjalan lancar. Langsung saja download dibawah ini.

Rangkaian Membaca Khutbah Nikah Bahasa Arab

rangkaian atau susunan khutbah nikah bahasa arab
source: purwokerto.suara.com

Perlu diketahui bahwa membaca khutbah nikah tidak boleh sembarangan, karena memiliki fungsi tersendiri yaitu pembekalan bagi pengantin akan menikah. Selain itu, para tamu undangan nikah akan paham tentang pernikahan dalam menjaga keutuhan rumah tangganya.

Oleh sebab itu, harus membuat susunan membaca khutbah nikah dengan baik, serta benar. Jika bingung belum tahu rangkaian membaca khutbah nikah, maka simak ulasan dibawah ini.

1. Membaca Pembuka

Untuk mengawali khutbah nikah, lebih baik membaca bacaan hamdalah, istighhfar, memohon perlindungan kepada Allah SWT atau syahadat. Adapun contoh pembukaan khutbah menikah dalam bahasa Arab dibawah ini.

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مَنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Inna al-Hamda Lillahi, nahmaduhu, wa nasta’iinuhu, wa nastaghfiruh, wa na’udzu billahi min syuruuri anfusina wa min sayyiaati a’maalina. Man yahdihillahu falaa mudhilla lahu wa man yudhlilhu, fa laa haadiya lahu. Wa Asyhadu An Laa Ilaaha Illa Allah wahdahu laa Syariika Lahu wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasuluhu.

2. Membaca Ayat Al-Qur’an

Kemudian, dilanjutkan dengan membaca surat ayat Al-Qur’an seperti surat An-Nisa ayat 1, surat Ali Imran ayat 102 dan surat Al-Ahzab ayat 70-71. Untuk surat tersebut sudah diberikan pada pembahasan diatas menggunakan bahasa Arab beserta artinya.

3. Menyampaikan Hajat

Berikutnya langsung menyampaikan hajat untuk melangsungkan akad nikah yang dibaca oleh wali nikah. Adapun penyampaian hajat nikah menggunakan bahasa Arab, berikut ini contohnya.

أُزَوِّجُكَ عَلَى مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ مِنْ إِمْسَاكٍ بِمَعْرُوْفٍ أَوْ تَسْرِيْحٍ بِإِحْسَانٍ

Artinya: “Saya menikahkanmu atas perintah Allah dalam menjaga pernikahan yang baik atau melakukan perceraian yang baik pula.”

Ketika ingin membaca bahasa arab diatas harus disampaikan sebelum pelaksanaan akad nikah berlangsung.

4. Membaca Khutbah

Proses terakhir yaitu membaca khutbah nikah bahasa Arab dengan memilih contoh teks di pembahasan atas. Pastikan memilih contoh teks khutbah menikah bahasa Arab penuh makna beserta membacakan artinya.

Jika sudah selesai membaca khutbah bahasa Arab, maka tutuplah khutbah tersebut dengan meminta maaf apabila ada kesalahan dalam berbicara. Selain itu, menggunakan penutup bahasa Arab seperti salam.

Kesimpulan

Nah, jadi kesimpulan dari pembahasan diatas tentang contoh teks khutbah nikah bahasa Arab terdapat beberapa pilihan yaitu dari Kemenag, NU, Habib, KUA atau Bahasa Indonesia beserta artinya. Selain itu, untuk memudahkan para wali atau perwakilan keluarga tidak bisa bahasa Arab, langsung saja bacakan arti atau latin nya.