Biaya Pernikahan Adat Lombok 2024, Sejarah dan Susunan Acara

Biaya Pernikahan Adat Lombok – Menjadi salah satu wilayah yang terkenal akan biaya pernikahan adat sangat mahal, masyarakat Lombok khususnya Suku Sasak hingga kini tetap menjalani tradisi serta memegang budaya asalnya ketika hendak melangsungkan perkawinan.

Namun untuk menghemat biaya pernikahan, mayoritas masyarakat Lombok umumnya memilih menikahi keluarga dekat, pribumi ataupun pasangan asal kampung yang sama. Sebab, jumlah biaya pernikahan adat Lombok sendiri diketahui dihitung berdasarkan jarak rumah wanita.

Di mana, jumlah masjid ataupun beberapa jembatan menjadi contoh faktor pengaruh biaya pernikahan adat Lombok. Dengan begitu, semakin jauh jarak rumah wanita ke tempat tinggal pria akan makin banyak anggaran. Sebaliknya jika berdomisili satu kampung, kebutuhan budget bisa dikatakan cukup terjangkau.

Guna memudahkan semua kalangan ketika sedang menjalin hubungan serta berencana menikah dengan warga setempat, berikut adalah informasi susunan acara dan biaya pernikahan adat Lombok guna memudahkan persiapan banyak orang saat hendak melangsungkan perkawinan.

Susunan Acara Pernikahan Adat Lombok

Susunan Acara Pernikahan Adat Lombok

Pernikahan adat Sasak ialah warisan budaya masyarakat Lombok di mana sampai saat ini masih diterapkan oleh hampir semua warga. Terdapat sejumlah upacara maupun ritual unik pada prosesi perkawinan adat Suku Sasak seperti merarik atau merari yang dikenal sebagai tradisi menculik pengantin.

Sejarahnya, ritual merarik adalah salah satu tahap penting proses perkawinan Suku Sasak. Di mana, tradisi tersebut berasal melalui sejarah panjang yang sangat menarik dibahas. Namun, perlu diketahui bahwa terdapat sejumlah susunan acara pernikahan adat Lombok di antaranya:

1. Merariq

Merarik ataupun merari adalah ritual awal dalam susunan acara pernikahan adat Sasak, Lombok. Dalam praktiknya, calon pengantin pria diwajibkan menculik pasangannya lalu membawanya ke tempat tinggal kerabat atau saudara terdekat.

Namun, sebelum pelaksanaan ritual, pasangan kekasih nantinya diharuskan membuat perjanjian serta menyusun agenda dalam tradisi penculikan tersebut. Di mana, calon mempelai pria diharuskan menculik pasangannya pada malam hari serta menjadi rahasia bagi keduanya.

Perlu diingat jika rencana tersebut hanya untuk diketahui oleh pasangan maupun beberapa kerabat yang terlibat. Bahkan, pihak wali kedua calon pengantin pun tidak diperkenankan mengetahuinya.

2. Masejati dan Selabar

Setelah proses penculikan berjalan lancar, pihak pria harus meminta keluarganya maupun kepala desa guna memberitahu keluarga mempelai wanita bahwa anaknya telah diculik. Setelahnya, keduanya diharuskan melakoni resepsi pernikahan lantaran rumor penculikan tersebut akan diketahui seluruh warga desa.

Akan tetapi, sebelum pernikahan kedua belah pihak keluarga akan membahas mengenai persiapan pernikahan bersama. Ketika proses penculikan pun calon pengantin tidak diperkenankan melakukan hal dengan potensi konflik, jika hal demikian dilanggar maka harus membayar denda sesuai ketentuan.

3. Nuntut Wali

Jika telah melaksanakan Masejati ataupun Selabar beberapa hari setelahnya, susunan acara berikutnya ialah Nuntut Wali. Dalam pelaksanaannya, calon mempelai pria diharuskan mengutus orang kepercayaan guna meminta keluarga wanita bersedia menjadi wali dalam resepsi pernikahan adat Lombok yang akan dilaksanakan.

Baca Juga: 15 Rincian Biaya Pernikahan 2024, Sederhana Sampai Mewah

4. Nyongkolan

Dalam acara nyongkolan, pasangan pengantin nantinya akan diperlakukan bak seorang raja maupun ratu, di arak menggunakan kuda kayu yang di panggul 4 orang bersama pawai menuju hunian calon mempelai wanita. Di mana, rombongan nyongkolan terdiri atas keluarga serta kerabat dekat pihak mempelai pria.

Tujuan acara tersebut ialah mengumumkan bahwa wanita tersebut telah dipersunting oleh seseorang serta sah menjadi suami istri. Supaya pasangan mudah dikenali ataupun terlihat jelas oleh warga, keduanya akan menggunakan pakaian pengantin adat suku Sasak.

Secara umum, tradisi nyongkolan pun bisa dilakukan dengan seorang pria berjalan kaki bersama dua orang pemuda sebagai pendamping. Begitu pun mempelai wanita, ia pun dapat didampingi dua gadis. Di mana, terdapat pemuka agama, kerabat, masyarakat serta sanak saudara dalam rombongan tersebut.

5. Sorong Serah Aji Krame

Sorong Serah Aji Krame ialah puncak acara pernikahan adat Sasak, Lombok. Di mana, tradisi ini mempunyai makna perksaksian, derajat serta martabat. Prosesi tersebut nantinya dihadiri keluarga, mempelai, kepala desa, masyarakat umum sebagai saksi serta tamu undangan.

Ritual ini pun bisa dikatakan sebagai upacara serah terima melalui sisi adat kedua belah pihak keluarga. Di mana, pada acara tersebut rombongan tidak diperbolehkan masuk ke rumah pengantin wanita karena terdapat perdebatan alot pada upacara Sorong Serah sampai menemui kata sepakat.

6. Duduk Di Kuwade

Setelah rangkaian acara Serah Aji Krame, pasangan pengantin umumnya melanjutkan acara dengan duduk di Kuwade atau pelaminan untuk mengambil foto bersama keluarga maupun kerabat jika hendak mengabadikan momen pernikahannya.

Lalu, acara dilanjutkan dengan kedua pasangan pengantin menyalami kedua orang tua masing-masing maupun pasangannya. Setelahnya, kedua pengantin akan berjalan, menghampiri kemudian menyapa kerabat ataupun keluarga yang menghadiri acara pernikahannya.

Rincian Biaya Pernikahan Adat Lombok

Rincian Biaya Pernikahan Adat Lombok

Pernikahan adat Sasak, Lombok sejatinya dimulai dengan pihak mempelai pria memberikan mahar kepada calon istrinya. Di mana, harga maharnya sendiri nantinya ditentukan berdasarkan status sosial dari pihak perempuan ataupun atas persetujuan keduanya.

Maka dari itu, keperluan biaya pernikahan adat Lombok sendiri tidak dijelaskan secara rinci. Sebab, semakin tinggi status sosial mempelai wanita akan mempengaruhi besaran anggaran ketika hendak menikah yang umumnya berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 250 jutaan.

Sementara untuk tradisi Merariq dan sejumlah ritual pernikahan Adat Sasak setidaknya menjadikan keperluan biaya pernikahan Adat Lombok sangat mungkin mencapai angka Rp 300.000.000. Jika calon pasangan bertempat tinggal di kampung yang sama, umumnya akan memakan biaya adat sekitar Rp 500.000.

Namun, perlu diingat jika segala aspek biaya pernikahan adat Lombok sendiri sejatinya ditentukan kedua calon pasangan. Pastikan jika anggaran di atas untuk gambaran ketika hendak melangsungkan resepsi perkawinan adat masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Bandingkan Dengan: Biaya Pernikahan Adat Bali dan Banten 2024

Kesimpulan

Selain memperhatikan biaya adat, mahar pun tak terlepas dari tradisi pernikahan masyarakat Lombok. Berbeda dengan perkawinan pada umumnya yang menjadikan seperangkat alat shalat maupun cincin, di Lombok sendiri mahar pernikahan berupa karung dan tali sebagai simbol.

Sekian informasi mengenai biaya pernikahan adat Lombok lengkap dengan susunan acara hingga menjadi suami istri sah dari Biayanikah.com. Semoga dengan adanya rangkuman di atas memudahkan semua kalangan ketika hendak menikah dengan warga Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.