Biaya Pernikahan Adat Sunda 2024, Rincian dan Susunan Acara

Biaya Pernikahan Adat Sunda – Sebelum memutuskan untuk melangsungkan pernikahan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang biaya pernikahan adat Sunda. Sebab, jika kamu tidak melakukan perencanaan, maka bisa saja pernikahan tersebut mengalami banyak kendala hingga gagal dilaksanakan.

Pernikahan adat Sunda lebih sering ditemui di wilayah Jawa Barat, dan suasananya memang begitu kental akan budaya tradisional khas Sunda. Kedua belah pihak keluarga para pengantin akan menyatu menjadi satu keluarga dalam satu tradisi Sunda sangat mendalam.

Tidak hanya itu saja, namun pernikahan adat Sunda memiliki penekanan pada kebersamaan, keharmonisan, serta nilai bersifat luhur. Seluruh ritual akan dilakukan pada pernikahan dengan adat Sunda memiliki makna tersendiri hingga prosesi terakhir.

Oleh karena itu, maka kamu tidak boleh secara sembarangan menyiapkan acara pernikahan dengan adat Sunda. Untuk mengetahui lebih dalam tentang biaya yang wajib disiapkan untuk pernikahan adat Sunda serta seperti apa susunan acaranya, mari simak uraian ini.

Biaya Pernikahan Adat Sunda

budget nikah adat sunda

Sama halnya dengan pernikahan adat lain, ada banyak komponen biaya yang harus dipenuhi sehingga pernikahan dapat berlangsung dengan khidmat. Berikut ini daftar tabel rincian biaya yang dapat kamu manfaatkan sebagai bahan pertimbangan ketika ingin pernikahan dilangsungkan dengan adat Sunda:

RincianBiaya
Fotografer, Videografer, HiburanLebih dari Rp. 10.000.000
KateringRp. 45.000 per individu
Make UpMulai dari Rp. 1.000.000
Pakaian dan WardrobeRp. 3.000.000
Bahan SerahanMulai Rp. 4.000.000 hingga Rp. 5.000.000
Dekorasi Ruang & Penyewaan GedungRp. 7.000.000 ke atas
Kertas UndanganRp. 1.500 per undangan

Sebenarnya, masih ada biaya lain wajib untuk turut serta dimasukkan ke dalam komponen penting biaya pernikahan adat Sunda.

Salah satunya adalah biaya untuk menyewa MC pernikahan, transportasi bagi keluarga pengantin, cincin dan perhiasan, serta masih banyak lagi biaya lain sehingga jumlah total biaya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Susunan Acara Siraman Adat Sunda

siraman adat sunda

Sebelum hari H, mempelai perempuan yang menikah diharuskan untuk melakukan prosesi siraman terlebih dahulu. Acara siraman ini dilaksanakan dengan makna agar dia bisa kembali suci baik itu secara jiwa atau pun raganya.

Secara umum, acara siraman adat Sunda akan dilangsungkan pada saat siang hari di rumah pengantin perempuan itu. Berikut adalah daftar susunan acara siraman untuk pengantin dengan adat Sunda:

1. Proses Ngecagkeun Aisan

Sesi pertama yaitu ketika pengantin perempuan keluar dari kamarnya sambil menggunakan kain gendongan bersama ibu, sementara itu pihak ayah membawa lilin sambil berjalan di depan ibu dan anak perempuan. Mereka akan berangkat menuju ke lokasi untuk melakukan sungkem kemudian kain gendongan itu akan dilepaskan oleh pihak ayah.

Upacara ini memiliki arti bahwa ayah dan ibu perempuan khususnya pihak ayah telah mengakhiri tanggung jawabnya sebagai orang tua serta pelindung. Sebab, tanggung jawab itu selanjutnya diserahkan pada menantu prianya yang berstatus sebagai suami sang putri di kemudian hari.

2. Ngaras

Selanjutnya, mempelai perempuan akan memohon izin terhadap orang tua karena selama ini telah merawatnya dengan baik. Hal ini dilanjutkan dengan proses sungkem dan juga mencuci kaki ayah dan ibunya menggunakan air bersih.

Jika sudah melakukan proses sungkem, maka ayah dan ibu pihak perempuan langsung menyiapkan air bunga setaman. Air satu ini merupakan air campuran hasil kombinasi antara tujuh bunga dari berbagai jenis yang sangat harum.

3. Proses Ngebakan

Pihak mempelai perempuan lalu diajak oleh ayah dan ibunya untuk menuju ke proses penyiraman sambil menginjak tujuh kain yang sudah direntangkan selama perjalanan. Orang pertama memulai sesi ngebakan adalah si ibu, lalu ayah, kemudian orang tertentu lainnya dalam jumlah ganjil.

Umumnya, orang-orang tersebut merupakan teman mempelai perempuan yang sebelumnya sudah menikah dan memiliki kehidupan damai. Saat menutup sesi ngebakan, pengantin perempuan disiram oleh ayahnya menggunakan air wudu sebagai harapan bahwa apa pun yang terjadi dia tidak meninggalkan ibadah.

4. Potong Rambut

Apabila sesi siraman atau ngebakan sudah selesai, maka selanjutnya adalah sesi potong rambut. Sesi satu ini mempunyai arti yaitu sang pengantin perempuan mampu memperindah dirinya sehingga akan dicukur bulu-bulu halus yang ada di wajah mereka.

Nantinya, potongan rambut yang sudah diambil dari mempelai pria serta perempuan diikat menjadi satu lalu dikubur di dalam tanah rumah. Hal tersebut mempunyai arti yaitu mereka telah melepaskan masa lalu milik mereka berdua sehingga nantinya mereka menjadi bahagia dalam hidup berumah tangga.

5. Dulangan Pungkasan dan Rebutan Parawanten

Sesi terakhir untuk upacara siraman ini yaitu dulangan pungkasan yang diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi suapan terakhir. Ayah dan ibu mempelai perempuan memotong tumpeng, kemudian menyuapi anak perempuannya sebanyak tiga kali yang berarti bahwa mereka telah melepaskan anaknya secara simbolis.

Kemudian, acara penutupan yaitu rebutan parawanten ketika tamu yang datang berebut makanan atau jajanan umbi-umbian serta makanan ringan. Kegiatan satu ini bertujuan untuk memberikan doa kepada para pengantin akan senantiasa lancar rezekinya dan dipermudah urusannya ketika menemui masalah.

Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda

susunan acara pernikahan adat sunda

Ketika proses siraman telah selesai, maka pada hari H justru masih ada lebih banyak prosesi yang harus dilaksanakan. Pada hari berlangsungnya pernikahan, ada begitu banyak rangkaian acara wajib diperhatikan, seperti:

1. Ngabageakeun

Pertama, akan ada utusan yang mendatangi pengantin pria dari pihak perempuan dan menjemput mereka ke acara pernikahan. Saat sesi ini, terdapat pihak lain turut membantu proses penyambutan tersebut yaitu Ki Lengser bertugas sebagai pihak penetua adat.

Penetua adat ini akan memimpin upacara, serta memberikan petunjuk kepada para pihak yang terkait untuk memberikan sambutan terhadap si pengantin pria. Ketika penetua adat selesai berbincang sebentar bersama pihak yang memimpin rombongan mempelai pria, maka para penari menyambut sambil menari dan menyebarkan taburan bunga.

2. Proses Seserahan

Mempelai lelaki akan disambut pertama kali oleh sang ibu pengantin perempuan saat dia sampai di rumah si perempuan. Sang Ibu akan menyematkan kalung bunga yang dibuat menggunakan rangkaian melati, sebagai bukti bahwa keluarga perempuan menyambut kehadiran pengantin pria dalam perasaan suka cita tanpa ada masalah apa pun.

Sementara, ayah dan ibu dari mempelai pria akan menyerahkan anak laki-lakinya kepada sang besan. Hal ini dilakukan dengan membawa benda yang diperlukan untuk perempuan yakni pakaian perempuan sebagai makna anak lelakinya bertanggung jawab istri dan keluarganya.

3. Akad

Pengantin pria akan memasuki ruangan nikah dengan berjalan ke tempat duduk yang ditentukan sambil didampingi oleh ayah dan ibu pihak perempuan. Akad nikah akan segera berlangsung setelah pengantin perempuan dan pengantin pria duduk berdampingan.

Kepala kedua pengantin akan diselimuti tudung berukuran panjang dan putih sebelum memulai acara ijab. Kain tersebut menjadi simbol bahwa dua pengantin tersebut menjadi satu jiwa yang murni.

Pengantin dapat segera mengambil buku nikahnya tanpa harus menjelaskan tentang mas kawin yang dibawa karena hal ini tidak terlalu krusial atau hal utama bagi masyarakat adat Sunda. Hal tersebut tergantung dari kemampuan yang dimiliki oleh pihak mempelai pria, dan terlebih dahulu akan didiskusikan ketika dia ingin melamar sang calon istri.

4. Saweran

Setelah akad nikah acara selanjutnya yaitu saweran, yaitu proses saat pengantin yang akan menikah dihujani menggunakan permen, koin, atau juga beras. Proses pelaksanaannya yaitu pengantin akan didudukkan secara bersamaan di suatu kursi, lalu dimulailah upacara saweran.

Orang yang bertugas menyebarkan saweran merupakan perwakilan keluarga dari mempelai perempuan sambil menyanyikan lagu saweran. Beras dan logam itu merupakan harapan bahwa pasangan suami istri itu akan diberikan kemakmuran mumpuni, sementara itu permen mempunyai arti bahwa kehidupan mereka berjalan manis tanpa halangan.

Tembang sawer yang dinyanyikan oleh pihak pengantin perempuan ini berisi tentang doa dan petuah khusus para pengantin. Penaburan bahan saweran dan lagu itu merupakan lambang bahwa pengantin tidak boleh merasa enggan untuk memberikan kekayaan mereka terhadap saudara yang membutuhkan.

5. Nincak Endog

Ketika saweran sudah selesai, maka upacara pernikahan akan dilanjutkan dengan sesi nincak endog. Upacara satu ini dilakukan dengan menginjak telur, serta menjadi acara lambang bagaimana pasangan itu harus berkomunikasi ketika sudah resmi menjadi pasangan seumur hidup.

Saat proses nincak endog, pengantin pria akan diarahkan untuk menginjak telur hingga pecah. Nantinya, pengantin perempuan membersihkan dan melepaskan pecahan telur yang mengotori kaki pengantin pria.

6. Sungkeman

Susunan acara paling penting yaitu sungkeman, ketika pengantin pria dan perempuan berusaha untuk memohon maaf terhadap orang tua merek. Sebab, selama ini ayah dan ibu yang telah mendidik serta menyayangi dengan penuh perhatian hingga mereka sampai ke jenjang pelaminan.

Pelaksanaan acara ini dimulai ketika pengantin menundukkan kepala mereka dan duduk berlutut. Kemudian, ayah ibu mereka akan memakai tangan kirinya agar bisa mengelus kepala pengantin, sementara pengantin mencium tangan mereka.

Bisa dibilang, sesi sungkeman ini adalah sesi yang terasa paling sakral dan penuh haru dibandingkan sesi pernikahan lainnya. Umumnya pengantin mengeluarkan air mata ketika melaksanakan sungkeman karena mereka mengingat bahwa selama ini sudah berlaku tidak baik kepada orang tua, serta mereka sekarang harus menjadi sosok yang mandiri karena memulai keluarga baru.

7. Pabetot Bakakak

Ayah dan ibu pengantin secara bergantian menyuapi anaknya yang mempunyai arti bahwa itu adalah suapan terakhir dari mereka sebagai orang tua. Kemudian, kedua mempelai akan disuruh untuk menggunakan tangan kanannya untuk memegang ayam bakakak di bagian paha ayam tersebut.

Kemudian, mereka akan menunggu aba-aba dari pihak juru rias lalu mereka akan saling menarik ayam bakar itu hingga terbagi menjadi dua. Prosesi satu ini melambangkan bahwa pasangan suami istri harus senantiasa adil.

Kesimpulan

Itulah informasi mengenai biaya pernikahan adat Sunda yang dapat menjadi ilmu baru untuk kamu. Ketika kamu menikah menggunakan adat Sunda, maka bisa dipastikan bahwa kamu harus menyiapkan biaya mencukupi dan mengikuti rangkaian acara yang begitu sakral.